Bulan bulat tersangkut pohon kelapa
Usai azan isya’ anak-anak bermata cahaya
Bersembunyi di mana?
Desa bermandikan lampu-lampu
Terjerat gambar mimpi-mimpi televise
Menelan sesayup ayat-ayat suci
Bulan bulat menangis sendiri
Tak ada yang dolanan jamuran
Sedang syair-syair al barjanji
Tak terbaca di gang-gang kian sempit
Menyesakkan pertikaian tak habis-habis
Bulan bulat pecah di batu
Jalanan desa keras berdebu
Pedihkan matahati
Sejak hari-hari penuh seteru
Studio Emprak, 19608